05.48
0
Harga 3 Seri (lengkap) Rp 150.000





(Tentang Penemuan ABACA Flash Card)


Ide membuat game Panen Es Krim dan kartu suku kata berawal dari uji coba Diena Ulfaty, produsen ABACA yang menemukan metode membaca pada ABACA Flash Card terhadap putrinya, Zakiyah (Kia 3,7 tahun). Ide ini muncul ketika Diena hampir putus asa mencarikan media belajar yang tepat untuk anaknya. Awalnya dia merasa malas untuk membuat media belajar sendiri, karena di toko jumlahnya sudah banyak. Namun setiap kali membeli, Diena selalu gagal menemukan metode yang sistematis. Kebanyakan flash card yang ada di toko buku merupakan kumpulan kosakata, suku kata, huruf dan gambar tanpa pengarahan yang jelas. Memang dari sisi fisik kartu tersebut terlihat bagus, begitu pun ilustrasi di dalamnya. Tapi apalah arti semua itu jika dalam pembuatannya tanpa didukung oleh riset dan terkesan “asal-asalan”. Bahkan Diena amat kecewa ketika menemukan sebuah produk yang di dalam pembuatannya melibatkan psikolog anak, tapi buntutnya, metode yang diajarkan jauh dari sistematis. Tidak ada pola yang jelas. Bahkan anak-anak malah menjadi bingung dan rancu memahami simbol sehingga memberi kesan bahwa produk tersebut sengaja mencantumkan nama psikolog anak agar laku keras. Diena sudah mencoba segala media, mulai dari buku, Flash Card, hingga CD, namun semuanya tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Ratusan ribu uang telah dikeluarkan, namun Zakiyah tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Akhirnya muncul ide membuat kartu sendiri. Ide game panen es krim muncul karena Kia sangat suka es krim, jadi agar belajar makin seru maka dia menciptakan game panen es krim pada ABACA Flash Card seri 1. Suku katanya pun diklasifikasikan di dalam beberapa box, agar anak tidak rancu terhadap suku kata seperti “ba” dan “da”, “pa” dan “qa”, serta “ma” dan “wa”.
Tak disangka dengan Flash Card buatannya itu, Kia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hanya dibutuhkan waktu KURANG dari 30 menit agar Kia hafal seluruh suku kata akhiran “a”. Tak hanya itu, Flash Card tersebut juga mempererat hubungan Diena dengan putrinya, karena Kia jadi kecanduan game Panen Es Kri dan selalu mengajak Umminya bermain ABACA.

Mendapat Pesanan dari Teman FaceBook 

Selain mengajar, Diena juga hobi menulis. Itulah yang membuatnya tertarik bergabung dalam grup Ibu-Ibu Doyan Nulis di sebuah situs jejaring sosial (Facebook) pimpinan Indari Mastuti.  Di grup IIDN, Diena mengikuti berbagai antologi yang diselenggarakan oleh grup tersebut. Tak heran jika kemudian buku antologi yang diterbitkan melalui grup tersebut makin banyak, saat ini telah ada sekitar 10 buku antologi yg ditulis Diena dan 1 buku solo. Rupanya, hobi menulis dan aktif mengikuti berbagai antologi memberinya peluang menjadi pengusaha di bidang edukasi. Bagaimana tidak? Tulisan Diena bertema Amazing Mom yang dipublikasikan di dokumen grup mendapat respon positif dari anggota grup. Di dalam tulisan tersebut Diena menceritakan sedikit tentang keberhasilan Kia dalam belajar membaca melalui flash card yang dibuatnya, Diena juga menyebut-nyebut game panen es krim dalam artikelnya itu. Akhirnya tanpa disangka-sangka seorang pembaca yang sekaligus penulis, tertarik dengan flash card buatan Diena dan memesan 1 paket. Awalnya Diena ragu untuk menerima pesanan karena dia tidak berniat untuk menjual kartu. Tapi permintaan pasar yang cukup besar membuatnya bertekad menerbitkan ABACA Flashcard dan menjualnya  secara online.

ABACA Best Seller

Mungkin orang yang pertama kali yang harus diberi penghargaan adalah mba Indri Noor. Dialah pemesan pertama kartu ABACA, lalu diikuti oleh mba Harlis Setyowati, dll. Dalam sebulan Diena berhasil menjual ABACA Flash Card sebanyak 50 paket secara retail.

Ternyata penjualan ABACA Flash Card tidak menurun bahkan naik secara signifikan. Bulan kedua, angka penjualan ABACA Flash Card naik 2 x lipatnya (terjual 100 paket dalam sebulan). Lalu bulan berikutnya angka penjualan ABACA meroket hingga mencapai 10 x lipatnya. Bahkan, pada bulan September ABACA terjual lebih dari 500 paket sebulan, dan pada bulan Oktober angka ini melonjak tajam, ABACA Flash Card terjual 500 paket dalam 10 HARI. Pada November ABACA Flash Card yang terjual telah mencapai 2000 paket.

Saat ini ABACA Flash Card telah Menjadi Produk BestSeller Nasional,terjual lebih dari 10.000 paket

0 komentar:

Posting Komentar